Dengan perubahan sistem pendidikan nasional dari sentralilasi ke
desentralisasi, terjadi perubahan yang berbeda. Pada masa sentralisasi segala sesuatu
seeperti bangunan sekolah, kurikulum, jumlah murid, buku pelajaran, cara
mengjar dan seebagainya ditetapkan dan di selenggarakan oleh pemerintah secara
sentral atau pusat. Kewajiban kepala sekolah dan guru-guru sebagian besar
hanyalah menjalankan apa yang telah di tetapkan dan diinstruksikan. Dengan
adanya desentralisasi, penyelenggaraan pendidikan di sekolah (otonomi sekolah)
menjadi titik sentral, pada penyelenggaraan pendidikan masyarakat juga
diikutsertakan dan turut serta dalam usaha-usaha pendidikan, dengan
melaksanakan menejemen berbasis sekolah (MBS).
Tanggung jawab kepala sekolah, guru dan stakeholder semakin banyak
dan luas, tugas kepala sekolah, dan guru
sekarang mengatur jalannya sekolah dan dapat bekerjasama dan berhubungan erat
dengan masyarakat. Kepala sekolah wajib membangkitkan semangat staf guru-guru
dan pegawai sekolah untuk bekerja dengan baik, membangun visi, dan misi,
kesejahteraan , hubungan dengan pegawai sekolah dan murid, mengmbangkan dan
melaksanakan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP).
Supervisi merupakan keharusan yang diperlukan dan bertolak dari
dasar tersebut bahwa guru merupakan profesi. Profesi selalu tumbuh dan
berkembang yang memerlukan l pelayanan.
Guru merupakan titik sentral yang langsung berhubungan dengan peserta didik.
Kualitas guru sangat menentukan kualitas proses dan hasil belajar siswa. Oleh
karena itu, guru membutuhkan orang lain yang mempunyai pengetahuan, pemahaman
dan pengalaman yang lebih dari guru berkaitan dengan tugas pendidikan dan
pengajaran.
Guru membutuhkan bantuan dari sesama rekan guru yang yang memiliki
kelebihan dan saling bertukar ilmu pengetahuan. Guru membutuhkan bantuan kepala
sekolah dan pengawas yang secara struktural dianggap memiliki kelebihan dari
guru. Supervisor yang berkualias adalah supervisor yang dapat memberikan
bantuan kepada guru ke arah usaha pemecahan masalah dan perbaikan kualitas
proses pembelajaran secara sisematis, kontinyu, dan komprehenshif.
Salah satu tugas kepala sekolah adalah sebagai pembina dan
pembimbing guru agar bekerja dengan betul dalam proses pembelajaran mempunyai
tiga prinsip yaitu : (a). Supervisi pembelajaran langsung mempengaruhi dan
mengembangkan prilaku guru dalam mengelola proses belajar mengajar (b). Prilaku
supervisor dalam membantu guru mengembangkan kemampuannya harus di desain
dengan jelas (c). Tujuan supervisi pembelajaran adalah guru makin mampu menjadi
fasilitator dalam belajar bagi siswanya.
Supervisi merupakan salah satu upaya pningkatan kealitas guru yang
merupakan komponen sumber daya manusia yang harus dibina dan dikembangkan
secara komprehensif dan kontinyu. Pembentukan profesi guru dilaksanakan melalui
program pendidikan prajabatan (preseervice education) maupun program dalam
jabatan (inservice education). Potensi sumber daya guru perlu terus menerus
dikembangkan agar guru dapat melakukan fungsinya secara profesional. Pengaruh
perubabhan yang serba cepat mdorong guru untuk terus menerus belajar
menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta
mobilitas masyarakat.
B.Supervisi Pembelajaran
Dalam bidang
pendidikan, supervisor mengandung konsep umum yang sama namun disesuaikan
dengan aktivitas-aktivitas pembelajran. Supervisi pembelajaran merupakan bagian
dari supervisi pendidikan. Tujuan dari supervisi pembelajaran adalah
peningkatan mutu pembelajaran melalui perbaikan mutu dan pembinaan terhadap
profesionalisme guru.
Supervisi
pembelajaran diartikan sebagai serangkaian kegiatan membantu guru untuk
mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran demi pencapaian tujuan
pembelajaran. Senada dengan ini, menurut Alton, Frish, dan Neville, ada tiga
konsep pokok delam pengertian supervisi pembelajaran, yaitu :
1.
Supervisi
pembelajaran harus secara langsung mempengaruhi dan mengembangkan prilaku guru
dalam proses pembelajaran.
2.
Prilaku
supervisor dalam membant guru mengembangkan kemampuannya harus didesain secara
ofisial, jelas kapan mulai dan kapan mengakhiri program pengembangan tersebut.
3.
Tujuan
akhir supervisi pembelajaran adalah agar guru semakin mampu mempasilitasi
proses pembelajaran bagi para siswanya .
Fungsi utama supervisi pembelajaran adalah perbaikan dan
peningkatan lualitas pembelajaran serta pembinaan pembelajaran sehingga terus
dilakukan perbaikan pembelajaran. Supervisi bertujuan mengembangkan situasi
kegiatan pembelajaran yang lebih baik ditunjukan pada pencapaian tujuan
pendidikan sekolah, membimbing pengalaman mengajar guru, menggunakan alat
pembelajaran yang modern, dan membantu guru dalam menilai kemajuan peserta
didik.
Upaya peningkatan mutu
pembelajaran dan profesional guru dapat melalui supervisi pembelajaran.
Pelaksanaan supervisi pengajaran perlu dilakukan secara sistematis oleh kepala
sekolah dan pengawas sekolah bertujuan memberikan pecerahan, pembinaan,
pemberdayaan, inovasi kepada guru-guru agar dapat melaksanakan tugasnya secara
efektif dan efisien.
C.Tujuan dan Fungsi Supervisi Pembelajaran
Dalam supervisi pembelajaran, ada beberapa prinsip pokok yang dapat
dijadi pedoman dalam menyempurnakan aktivitas pembelajaran, yaitu :
1.
Supervisi
merupakan bagian integral dari program pendidikan merupakan jasa yang bersifat
kooperatif dan mengikutseertakan karenanya, para guru hendaknya dilibatkan
secara lebih leluasa dalam pengembangan program supervisi.
2.
Semua
guru memerlukan dan berhak atas bantuan supervisi.
3.
Supervisi
hendaknya disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan perseorangan dari personil
sekolah.
4.
Supervisi
hendaknya membantu memperbaiki sikap dan hubungan dari semua anggota staf
sekolah, dan hendaknya membantu dalam pengembangan hukuman sekolah dengan
masyarakat.
5.
Supervisi
hendaknya membantu menjelaskan tujuan-tujuan dan sasaran pendidikan, dan hendak
menerangkan implikasi-implikasi dari tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran itu.
6.
Tanggung
jawab bagi pengembangan program supervisi berada pada kepala seekolah bagi
sekolahnya dan penilik/pengawas bagi sekolah-sekolah yang berada di pervisi
yang utama bagi sekolahnya. Pejabat-pejabat supervisi di kantor dinas
pendidikan harus bekerja melalui, dan dalam harmony dengan kepala sekolah.
7.
Harus
ada dana yang memadai bagi program-program kegiatan supervisi dalam anggaran
tahunan, serta personil, material, dan perlengkapan yang mencukupi kebutuhan.
8.
Efektivitas
program supervisi hendaknya dinilai secara periodik oleh para peserta. Tidak
ada perbaikan yang bisa terjadi jika tidak bisa ditentukan apa yang dicapai
9.
Supervisi
hendaknya membantu menjelaskan dan menerapkan dalam praktek penemuan penelitian
pendidikan yang mutakhir.
10.
Pervisi
semakin bertambah diangkat dari situasi tertentu daripada dipaksakan dari atas.
Senada dengan hal diatas, agar supervisi pembelajaran dapat
dilaksanakan secara efektif dan efisien, maka perlu diperhatikan
prinsip-prinsip di bawah ini, yaitu :
1.
Praktis,
yaitu dapat dikerjakan sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada.
2.
Fungsional,
yaitu sebagai sumber informasi bagi pengembangan manajemen pendidikan melalui
peningkatan proses pembelajaran.
3.
Relevansi,
yaitu pelaksanaan supervisi hendaknya sesuai dengan dan menunjang pelaksanaan
proses pembelajaran yang berlangsung.
4.
Ilmiah,
yaitu supervisi perlu dilakukan dilakukan secara sistematis, terprogram, dan
berkeseimbangan.
5.
Objektif,
yaitu menggunakan prosedur dan instumen yang valid (tepat) dan reliabel (tetap,
dapat dipercaya)
6.
Demokrasi,
yaitu pengambilan keputusan dilakukan melalui musyawarah untuk mencapi mufakat
7.
Koperatif,
yaitu adanya semangat kerja sama antara supervisor dengan guru.
8.
Konstruktif
dan kreatif, yaitu berusaha memperbaiki kelemahan atau kekurangan serta secara
kreatif berusaha meningkatkan proses kerjanya.
E. program Supervisi Pembelajaran
Salah satu
tugas supervisor adalah membantu guru-guru memperbaiki situasi pembelajaran
dalam arti luas. Dalam rangka menganalisis kurikulumyang di terapkan di
sekolah, maka kepala sekolah selaku supervisor adalah membantu para guru dalam
meningkatkan profesi mengajar. Kemampuan yang dimaksud di sini meliputi
kemampuan guru dalam memahami strategi pembelajaran, merumuskan tujuan
pembelajaran, menyusun berbagai pengalaman belajar dan keaktifan belajar, serta
meningkatkan keterampilan dasar mengajar yang dimiliki oleh guru tersebut.
Dalam
supervisi pembelajaran yang dilakukan ada paling tidak tiga hal yang perlu
dilakukan yaitu :
1.
Menilai
hasil pembelajaran yang dilakukan ada paling tidak tiga hal yang perlu
dilakukan yaitu :
1.
Penentuan
dan analisis tujuan-tujuan dengan kritis secara kooperatif
2.
Analisis
data untuk menemukan kekuatan dan kelemahan pada hasil pendidikan
3.
Seleksi
dan penerapan cara-cara penilaian
Mempelajari situasi pembelajaran untuk menetapkan faktor-faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan dan prestasi siswa, dengan melakukan hal-hal
sebagai berikut :
a)
Mempelajri
pedoman mengajrkan bidang-bidang studi dan kurikulum dalam pelaksanaan
b)
Mempelajari
alat pengajaran, perlengkapan, dan lingkungan sosial pisik dari belajar dan
pertmbuhan
c)
Mempelajari
faktor-faktor yang berhubungan dengan pembelajaran yang terdapat pada guru
(kepribadian guru, kesanggupan, minat, motivasi, kebiasaan belajar,
perkembangan intelektual, dan lain-lain)
d)
Memperbaiki
faktor-faktor yang terdapat pada pelajar yang mempengaruhi pertumbuhan dan
prestasinya.
Agar kegiatan supervisi pendidikan secara umum , dan supervisi
pembelajaran secara khusus dapat beerjalan dengna lancar, seorang supervisor
dapat menggunakan barbagai alat bantu. Alat-alat bantu itu dipergunakan dengan
maksud untuk memungkinkan pertumbuhan kecakapan dan perkembangan penguasaan
pengetahuan oleh guru-guru/orang-orang yang di supervisi sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan pada umumnya dan ilmu pendidikan khususnya.
Alat-alat bantu tersebut antara lain, 1)perustakaan profesional dan
perpustakaan sekolah, 2)buku kurikulum/rencana pelajaran dan buku pegangan
guru, 3)buletin pendidikan dan buletin sekolah, 4)penasehat ahli dan resource
person.
Teknil yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan personil
sekolah, diantaranya :
1.
Kunjungan
sekolah, yaitu teknik supervisi yang
digunkan untuk mengamati proses kerja, alat yang dipakai, metode yang
digunakan, dan sebagainya
2.
Pembicaraan
individual, yaitu teknik supervisi untuk
memberi kesempatan selus-luasnya bagi supervisor untuk membicarakan langsung
dengan guru mengenai masalah yang berkaitan dengan profesional pribadi mereka.
3.
Diskusi
kelompok, yaitu suatu kegiatan kelompok
dalam situasi tatap muka, tukar menukar informasi, atau untuk memutuskan suatu
keputusan mengenai masalah tertentu
4.
Demonstrasi Mengajar, yang sebelumnya harus menyusun rencana demonstrasi
terlebih dahulu dengan mengutamakan penekanan terhadap hal-hal yang dianggap
penting
5.
Kunjungan
kelas antar guru, yang hasilnya
dapat digunakan untuk menilai aktivitas sendiri
6. Lokakarya, yaitu kesempatan untuk bekerja sama, mempertemukan ide-ide,
mendiskusikann masalah bersama, atau meningkatkan kemampuan pribadi guru dalam
bidang masing-masing .
0 komentar:
Posting Komentar