PENDAHULUAN
Menejemen sekolah pada hakikatnya mempunyai pengertian yang hampir sama dengan menejemen pendidikan. Runag lingkup dan bidang kajian menejemen sekolah juga merupakan ruang lingkup dan bidang kajian menejemen pendidikan. Namun demikian, menejemen pendidikan mempunyai jangkauan yang lebih luas daripada menejemen sekolah. Dengan kata lain, menejemen sekolah merupakan bagian dari menejemen pendidikan, atau penerapan menejemen pendidikan dalam organisasi sekolah sebagai salah satu komponen dari system pendidikan yang berlaku. Menejemn sekolah terbatas pada satu sekolah saja, sedangkan menejemen pendidikan meliputi seluruh komponen system pendidikan.
Menejemen pendidikan mempunyai pengertian kerjasama untuk mencapai tujuan pendidikan. Maka, untuk mencapai tujuan pendidikan disekolah diperlukan kerja sama antara semua personil sekolah dan orang di luar sekolah yang ada kaitannya dengan sekolah. Hal yang paling penting dalam implementasi menejemen barbasis sekolah adalah menejemen terhadap komponen komponen sekolah itu sendiri. Terdapat tujuh komponen sekolah diantaranya adalah menejemen kurikulum.
Maka dalam makalah ini kami akan memaparkan segala sesuatu tentang menejemen kurikulum. Sehingga dapat membantu teman-teman untuk memahami tetang salah satu komponen sekolah yang harus dikelola dengan baik, dengan rumusan masalah:
1. Apa pengertian menejemen kurikulum.
2. Apa sajakah kegiatan menejemen kurikulum.
3. Bagaimanakah keterkaitan antara menejemen kurikulum dan program pengajaran.
PEMBAHASAN.
1. Pengertian Managemen Kurikulum.
Manajemen kurikulum adalah segenap proses usaha bersama untuk memperlancar pencapain tujuan pemebelajaran dengan dititik beratkan pada usaha, meiningkatkan kualitas interaksi belajar mengajar.
Kurikulum sendiri dapat dipahami dalam arti sempit sekali, sempit dan luas:
a) Kurikulum dalam arti sempit sekali adalah jadwal pelajaran
b) Kurikulum dalam arti sempit adalah semua pelajaran baik teori maupun praktik yang diberikan kepada murid-murid selam mengikuti suatu proses pendidikan tertentu kurikulum dalam arti ini terbatas pada pemberian bekal pengetahuan dan keterampilan pada murid.
c) Kurikulum dalam arti luas adalah semua pengalaman yang diberikan kepada anak didik selama mengikuti pendidikan
Dengan membedakan pengertian-pengertian kurikulum seperti ini akan berakibat pula ruang lingkup manajemennya. Jika didikuti pengertian kurikulum dalam arti yang sangat sempit sekali, maka manajemen kurikulum hanya menyangkut usaha dalam rangka melancarkan pelaksanaan jadwal pelajaran. Tetapi jika dianut pengertian kurikulum dalam arti luas maka manajemen kurikulum bukan hanya dibatasi dalam ruang kelas, tetapi menyangkut pula didalam kegiatan pengelolaan diluar kelas, bahkan diluar sekolah.
2. Kegiatan-Kegaitan Menejemen Kurikulum
Kegiatan-kegiatan menejemen kurikulum yang terpenting disini dapat disebutkan dua hal, yakni:
Kegiatan yang berhubungan dengan tugas guru. Kegiatan ini meliputi:
Pembagian tugas mengajar.
Pembagian tugas/ tanggung jawab dalam membina extra kulikuler.
Koordinasi penyusunan persiapan mengajar.
Kegiatan yang berhubungan dengan proses pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Kegiatan ini meliputi:
Penyusunan jadwal pelajaran.
Penyusunan program berdasarkan satuan waktu tertentu (semester, tahunan)
Pengisian daftar kemajuan murid.
Penyelenggaraan evaluasi hasil belajar.
Laporan hasil evaluasi.
Kegiatan bimbingan penyuluhan.
3. Keterkaitan Antara Menejemen Kurikulum dan Program Pengajaran
Menejemenn kurikulum dan program pengajaran merupakan bagaian dari menejemen barbasis sekolah, yang mana mencakup kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian kurikulum. Perencanaan dan pengembangan kurikulum nasional pada umumnya telah dilakukan oleh departemen pendidikan nasional tingkat pusat. Karena itu level sekolah yang paling pentung adalah bagaimana merealisasikan dan menyesuaikan kurikulum tersebut dengan kegiatan pembelajaran. Disamping itu, sekolah juga bertugas dan berwewenang untuk mengembangkan kurikulum muatan lukal sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan lingkungan setempat.
Sekolah merupakan ujung tombak pelaksanaan kurikulum, baik kurikulum nasional maupun muatan local, yang diwujudkan melalui proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan nasional, institusional, kurikuler, dan instruksional. Agar proses belajar mengajar dapat dilaksanakan secara efektif dan efesien, serta mencapai hasil yang diharapkan, diperlukan kegiatan menejemen program pengajaran.
Menejer sekolah (kepala sekolah) diharapkan dapat membimbing dan mengarahkan pengembangan kurikulum dan program pengajaran serta melakukan pengawasan dalam pelasaknaanya. Dalam proses pengembangan program sekolah, menejer hendaknya tidak membatasi diri pada pendidikan dalam arti sempit, ia harus menghubungkan program-program sekolah dengan seluruh kehidupan peserta didik dengan kebutuhan lingkungan. Maka kepala sekolah harus bertanggung jawab terhadap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian perubahan atau perbaikan program pengajaran di sekolah.
KESIMPULAN.
1. Manajemen kurikulum adalah segenap proses usaha bersama untuk memperlancar pencapain tujuan pemebelajaran dengan dititik beratkan pada usaha, meiningkatkan kualitas interaksi belajar mengajar.
2. Kegiatan-kegiatan menejemen kurikulum yang terpenting disini dapat disebutkan dua hal, yakni kegiatan yang berhubungan dengan tugas guru dan kegiatan yang berhubungan dengan proses pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.
3. Keterkaitan Antara Menejemen Kurikulum dan Program Pengajaran bahwasanya menejemen kurikulum merupakan program yang membantu pelaksanaan program pengajaran yang efektif dan efesien untuk mencapai hasil yang diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Suryosubroto. B. Drs, Menejemen Pendidikan Di Sekolah, cetakan pertama Februari 2004, PT Rineka Cipta, Jakarta.
Mulyasa. E. Dr. M.Pd, Menejemen Berbasis Sekolah, 2003, ROSDA KARYA, Bandung
http://www.cantiknya-ilmu.co.cc/2009/11/manajemen-kurikulum.html
Menejemen sekolah pada hakikatnya mempunyai pengertian yang hampir sama dengan menejemen pendidikan. Runag lingkup dan bidang kajian menejemen sekolah juga merupakan ruang lingkup dan bidang kajian menejemen pendidikan. Namun demikian, menejemen pendidikan mempunyai jangkauan yang lebih luas daripada menejemen sekolah. Dengan kata lain, menejemen sekolah merupakan bagian dari menejemen pendidikan, atau penerapan menejemen pendidikan dalam organisasi sekolah sebagai salah satu komponen dari system pendidikan yang berlaku. Menejemn sekolah terbatas pada satu sekolah saja, sedangkan menejemen pendidikan meliputi seluruh komponen system pendidikan.
Menejemen pendidikan mempunyai pengertian kerjasama untuk mencapai tujuan pendidikan. Maka, untuk mencapai tujuan pendidikan disekolah diperlukan kerja sama antara semua personil sekolah dan orang di luar sekolah yang ada kaitannya dengan sekolah. Hal yang paling penting dalam implementasi menejemen barbasis sekolah adalah menejemen terhadap komponen komponen sekolah itu sendiri. Terdapat tujuh komponen sekolah diantaranya adalah menejemen kurikulum.
Maka dalam makalah ini kami akan memaparkan segala sesuatu tentang menejemen kurikulum. Sehingga dapat membantu teman-teman untuk memahami tetang salah satu komponen sekolah yang harus dikelola dengan baik, dengan rumusan masalah:
1. Apa pengertian menejemen kurikulum.
2. Apa sajakah kegiatan menejemen kurikulum.
3. Bagaimanakah keterkaitan antara menejemen kurikulum dan program pengajaran.
PEMBAHASAN.
1. Pengertian Managemen Kurikulum.
Manajemen kurikulum adalah segenap proses usaha bersama untuk memperlancar pencapain tujuan pemebelajaran dengan dititik beratkan pada usaha, meiningkatkan kualitas interaksi belajar mengajar.
Kurikulum sendiri dapat dipahami dalam arti sempit sekali, sempit dan luas:
a) Kurikulum dalam arti sempit sekali adalah jadwal pelajaran
b) Kurikulum dalam arti sempit adalah semua pelajaran baik teori maupun praktik yang diberikan kepada murid-murid selam mengikuti suatu proses pendidikan tertentu kurikulum dalam arti ini terbatas pada pemberian bekal pengetahuan dan keterampilan pada murid.
c) Kurikulum dalam arti luas adalah semua pengalaman yang diberikan kepada anak didik selama mengikuti pendidikan
Dengan membedakan pengertian-pengertian kurikulum seperti ini akan berakibat pula ruang lingkup manajemennya. Jika didikuti pengertian kurikulum dalam arti yang sangat sempit sekali, maka manajemen kurikulum hanya menyangkut usaha dalam rangka melancarkan pelaksanaan jadwal pelajaran. Tetapi jika dianut pengertian kurikulum dalam arti luas maka manajemen kurikulum bukan hanya dibatasi dalam ruang kelas, tetapi menyangkut pula didalam kegiatan pengelolaan diluar kelas, bahkan diluar sekolah.
2. Kegiatan-Kegaitan Menejemen Kurikulum
Kegiatan-kegiatan menejemen kurikulum yang terpenting disini dapat disebutkan dua hal, yakni:
Kegiatan yang berhubungan dengan tugas guru. Kegiatan ini meliputi:
Pembagian tugas mengajar.
Pembagian tugas/ tanggung jawab dalam membina extra kulikuler.
Koordinasi penyusunan persiapan mengajar.
Kegiatan yang berhubungan dengan proses pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Kegiatan ini meliputi:
Penyusunan jadwal pelajaran.
Penyusunan program berdasarkan satuan waktu tertentu (semester, tahunan)
Pengisian daftar kemajuan murid.
Penyelenggaraan evaluasi hasil belajar.
Laporan hasil evaluasi.
Kegiatan bimbingan penyuluhan.
3. Keterkaitan Antara Menejemen Kurikulum dan Program Pengajaran
Menejemenn kurikulum dan program pengajaran merupakan bagaian dari menejemen barbasis sekolah, yang mana mencakup kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian kurikulum. Perencanaan dan pengembangan kurikulum nasional pada umumnya telah dilakukan oleh departemen pendidikan nasional tingkat pusat. Karena itu level sekolah yang paling pentung adalah bagaimana merealisasikan dan menyesuaikan kurikulum tersebut dengan kegiatan pembelajaran. Disamping itu, sekolah juga bertugas dan berwewenang untuk mengembangkan kurikulum muatan lukal sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan lingkungan setempat.
Sekolah merupakan ujung tombak pelaksanaan kurikulum, baik kurikulum nasional maupun muatan local, yang diwujudkan melalui proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan nasional, institusional, kurikuler, dan instruksional. Agar proses belajar mengajar dapat dilaksanakan secara efektif dan efesien, serta mencapai hasil yang diharapkan, diperlukan kegiatan menejemen program pengajaran.
Menejer sekolah (kepala sekolah) diharapkan dapat membimbing dan mengarahkan pengembangan kurikulum dan program pengajaran serta melakukan pengawasan dalam pelasaknaanya. Dalam proses pengembangan program sekolah, menejer hendaknya tidak membatasi diri pada pendidikan dalam arti sempit, ia harus menghubungkan program-program sekolah dengan seluruh kehidupan peserta didik dengan kebutuhan lingkungan. Maka kepala sekolah harus bertanggung jawab terhadap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian perubahan atau perbaikan program pengajaran di sekolah.
KESIMPULAN.
1. Manajemen kurikulum adalah segenap proses usaha bersama untuk memperlancar pencapain tujuan pemebelajaran dengan dititik beratkan pada usaha, meiningkatkan kualitas interaksi belajar mengajar.
2. Kegiatan-kegiatan menejemen kurikulum yang terpenting disini dapat disebutkan dua hal, yakni kegiatan yang berhubungan dengan tugas guru dan kegiatan yang berhubungan dengan proses pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.
3. Keterkaitan Antara Menejemen Kurikulum dan Program Pengajaran bahwasanya menejemen kurikulum merupakan program yang membantu pelaksanaan program pengajaran yang efektif dan efesien untuk mencapai hasil yang diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Suryosubroto. B. Drs, Menejemen Pendidikan Di Sekolah, cetakan pertama Februari 2004, PT Rineka Cipta, Jakarta.
Mulyasa. E. Dr. M.Pd, Menejemen Berbasis Sekolah, 2003, ROSDA KARYA, Bandung
http://www.cantiknya-ilmu.co.cc/2009/11/manajemen-kurikulum.html